MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
IPTEK DAN KEMISKINAN
IPTEK DAN KEMISKINAN
Disusun Oleh :
MOHAMMAD AGUNG (14315271)
KELAS : 1TA03
FAKULTAS : TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
DOSEN : EMILIANSHAH BANOWO
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-NYA yang senantiasa memberikan kemudahan dalam meyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tidak luput bantuan dari beberapa pihak juga yaitu saya
berterimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan,
kepada dosen saya Bapak Emilianshah Banowo selaku dosen “Ilmu Sosial Dasar”
yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada saya untuk mengerjakan
makalah ini. Adapun makalah ini berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan
dengan tema dan judul makalah ini yaitu “Perkembangan Teknologi Dalam Sektor
Perikanan Indonesia”. Harapan
kami,makalah dapat memberi tuntunan konsep yang praktis bagi mereka, baik
praktisi maupun teman-teman mahasiswa dalam memahami tentang perikanan di
Indonesia, kami menyadari ini maupun
cara penyampaian makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami siap
mengembangkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca. Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Depok, 1 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar i
Daftar
Isi ii
BAB
I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar
Belakang 1
1.2 Rumusan
masalah 2
1.3 Tujuan
2
1.4 Metode
penelitian 3
BAB
II PEMBAHASAN 3
2.1 Penjelasan Mengenai
Arti iptek dan kemiskinan 3
2.2
Faktor apa yang menyebabkan iptek di Indonesia tidak maju dan kemiskinan makin
banyak 4
2.3
Bagaimanakah solusi iptek indonesia Indonesia 5
2.4
Bagaimana Teknologi dapat membantu dunia iptek di Indonesia 5
BAB
III PENUTUP 6
3.1
Kesimpulan 6
3.2
Saran 6
DAFTAR
PUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang
tak bisa dipisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kegiatan insani. Ilmu
pengetahuan merupakan sumber segala pengetahuan dan teknologi merupakan
penciptaanya dari ilmu pengetahuan untuk memproduksi. Jadi ilmu pengetahuan adalah
hal apa yang ingin diketahui dan teknologi adalah hal yang merupakan bagaimana
agar bisa tercipta dari pengetahuan.
Sedangkan dalam hal kemiskinan
struktural terjadi dari perbuatan manusia kepada manusia lainnya yang ternyata
timbul dari struktur politik, ekonomi, dan teknologi yang dibuat oleh manusia.
Perubahan teknologi yang maju cepat mengakibatkan kemiskinan yang
dikarenakan perubahan keadaan yang fundamental. Keadaan ekonomi yang
menyebabkan kemiskinan merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan
karena pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran dari hasil produksi
dan mekanisme pasar. Yang termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2 Rumusan
Masalah
A. Apa pengertian dari IPTEK (Ilmu pengetahuan) dan
Teknologi?
B. Apa dampak Positif dan Negatif dari Pengembangan IPTEK
?
C. Apa saja syarat-syrat ilmu?
D. Apa pengertian dari kemiskinan?
E. Apa saja ciri-ciri kemiskinan?
F. Pengaruh IPTEK dengan kemiskinan?
G. Bagaimana hubungan antara Ilmu
Pengetahuan,Teknologi,dan Kemiskinan?
1.3 Tujuan
A. Mengetahui pengertian dari (IPTEK) Ilmu pengetahuan
dan Teknologi.
B. Mengetahui dampak positif dan negatife dariperkembang
IPTEK ?
C. Mengetahui apa saja syarat-syrat ilmu.
D. Mengetahui dampak positif dan negatife dariperkembang
IPTEK ?
E. Mengetahui pengertian dari kemiskinan.
F. Mengetahui ciri-ciri dari kemiskinan.
G. Mengetahui pengaruh IPTEK dengan kemiskinan.
H. Mengetahui bagaimana hubungan/kaitan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Ilmu Pengetahuan
Dari berbagai pembahasan mengenai pengertian dari ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan
sistematis dengan menggunakan teknologi pemikiran yang selalu terkontrol dan
selalu dapat diperiksa dengan kritis oleh setiap orang yang akan menciptakan
sesuatu dan yang telah diketahuinya. Dalam arti sistematis berarti tidak semua
orang yang berilmu, yaitu pengetahuan yang tersusun secara sistematis saja yang
bisa dibilang ilmu pengetahuan. yang merupakan urutan-urutan struktur menjadikan
hal sesuatu yang telah disusun keseluruhannya. sehingga akan tergambar garis
besar dari pengetahuan yang bersangkutan. Ialah sistem konstruksi yang abstrak
dan teratur. Jadi setiap bagian dari suatu keseluruan dapat dihubungkan satu
dengan lainnya, sehingga dapat diraba ataupun dipegang. Ilmu pengetahuan
bersifat terbuka dan dapat ditelaah kebenarannya oleh setiap orang.
Unsur pokok lain mengenai ilmu pengetahuan yaitu
menggunakan pemikiran akal sehat dengan maksud pengetahuan bisa didapatkan
melalui kenyataan dengan melihat dan mendengar serta melalui alat-alat
komunikasi. lalu, ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan, harus diketahui
oleh umum sehingga dapat diperiksa dan dikontrol umum yang mungkin bagi umumnya
berbeda pemahamannya.
Manusia tidak akan pernah lepas dari keterkaitan
dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan. Fitrah yang membedakan manusia dengan
makhluk lainnya karenaa adanya akal oleh pikiran manusia yang merupakan dasar
munculnya ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, manusia selalu menggunakan ilmu
pegetahuan untuk mempermudah kegiatan mereka. ilmu pengetahuan juga harus
mengandung nilai etis dan moral, yang berguna bagi kehidupan manusia.
Pemanfaatannya harus didasari pada hal-hal yang asasi untuk meningkatan
kualitas hidup manusia.
Dari pencarian arti mengenai teknologi, menurut Walter
Buckingham teknologi adalah ilmu pengetahuanyang diterapkan ke dalam seni
industri, yang mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksanyanya efisiensi
kerja menurut keragaman kemampuan. Dan dalam pengertian lain teknologi
merupakan pemanfaatan ilmu yang telah dipecahkan permasalahan sehingga telah
dikerahkan semua alat yang sesuai dengan menggunakan nilai-nilai kebudayaan dan
skala yang ada.
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki tiga komponen
penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya yaitu :
1. Epistemologis hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan
disusun menjadi tubuh ilmu pengetahuan.
2. Ontologis dapat
diartikan hakekat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang
lingkup ujud yang menajdi objek penelaahannya. Atau dengan kata lain ontologism
merupakan objek formal dari suatu pengetahuan.
3. Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu
pengetahuan.
Dari pengertian ilmu dan pengetahuan di atas, dapat
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa
dan dikontrol dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya.
b. Pengertian Teknologi
Pengertian Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“
yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk
mewujudkan sesuatu secara rasional”.
Teknologi
dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau
alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan
realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud
dari karya cipta dan karya seni (Yunani : “techne“) manusia selaku homo
technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari
tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu
segi saja dari kandungan kata “teknologi”.
Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan
barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber.
Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi
manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari
daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan
telah menjadi suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia,
yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia
yang lain.
Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering
untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi
manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa
aspek.
Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:
Menurut “Walter Buckingham” yang dimaksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri, oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi kerja menurut keragaman kemampuan. Atau menurut pengertian lain, teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada.Kalau ilmu dasar bertujuan untuk mengetahui lebih banyak dan memahami lebih mendalam tentang alam semesta dengan isinya, teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi manusia. Hubungan ilmu pengetahuan dengan teknologi sering diungkapkan sebagai berikut:
“Ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu adalah statis
(Ilmu tanpa teknologi tidak berkembang dan teknologi tanpa ilmu tidak berakar.”
Hubungan antara ilmu pengetahuan dengan teknologi (
IPTEK ) yaitu bila ilmu tidak dikerahkan untuk
menjadikan suatu teknologi maka segala sesuatu sekarang ini seperti teknologi
yang sudah ada tidak akan berkembang mungkin tidak akan ada teknologi, atau
ungkapan lain ilmu tanpa teknologi adalah steril dan teknologi tanpa ilmu
adalah statis, bila ilmu tidak dijadikan sesuatu, tidak akan berkembang dan
teknologi tanpa imu maka tidak akan berakar.
Teknologi, selain menimbulkan dampak positif bagi kehidupan
manusia, terutama mempermudah pelaksanaan kegiatan dalam hidup, juga memiliki
berbagai dampak negatif jika tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah
akibat perkembangan teknologi adalah kesempatan kerja yang semakin kurang
sementara angkatan kerja makin bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar
sebagai sumber energi yang berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
B. Dampak
Positif Dan Negatif Dari Pengembangan IPTEK
a. Dampak
Positif dari Pengembangan IPTEK.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif,maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
Adapun dalam pemanfaatan dan penerapannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berdampak negatif dan positif,maka dari itu kita harus mengetahui dampak apa saja yang akan timbul dari pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dampak positifnya, iptek dapat dimanfaatkan dan diteterapkan untuk kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
b. Dampak Negatif dari
Pengembangan IPTEK.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Adapula dampak negatifnya, akan berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia itu sendiri, ujung dari dampak negatif penerapan teknologi adalah kemiskinan.
Dampak negatif tersebut akan berujung pada kemiskinan, apabila manusia tidak mampu mencari dan menemukan pemecahan permasalahan yang timbul.
Berikut adalah dampak negatif dari
perkembangan, pemanfaatan dan penerapan iptek dalam kehidupan manusia yang
saling terkait dan berujung pada masalah kemiskinan :
Ø Kesenjangan Sosial.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
Perkembangan industri dapat meningkatkan pendapatan dan membuka lapangan kerja. Akan tetapi, hal ini juga dapat memunculkan kesenjangan sosial si masyarakat. Muncullah kelompok masyarakat pemilik modal yang kaya bahkan menjadi konglomerat., tetapi ada juga kelompok masyarakat yang tidak memiliki ketrampilan. Mereka tidak menguasai teknologi akan semakin tertinggal dan hidup miskin.
Ø Kerusakan Lingkungan Alam.
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
Akibat dari semakin meningkatnya jumlah penduduk dan penerapan iptek yamg kurang bijaksana telah menimbulkan kemerosotan kualitas lingkungan alam. Tidak hanya merosot, tetapi juga timbul kerusakan-kerusakan sistem lingkungan alam. Beberapa masalah lingkungan alam yang berkaitan dengan merosot dan rusaknya kualitas lingkungan alam tersebut akan berujung pada kemiskinan. Adapun berbagai masalah lingkungan hidup tersebut antara lain :
-Kemerosotan kualitas dan
kuantitas sumber daya alam
Merosotnya kualitas dan kuantitas SDA yang berlebihan melampaui kemampuan,
sehingga alam akan sulit dipulihkan. Perkembangan iptek dipacu untuk mengejar
keuntungan dan kesejahteraan diri manusia itu sendiri. Hal ini telah mendorong
berbagai praktek teknologi yang mengeksploitasi SDA secara kurang bertanggung
jawab karena semata-mata untuk kemewahan.
-Pencemaran pada
berbagai SDA telah menurunkan fungsi dari sumber
Daya alam seperti air, udara, tanah dan bahan makanan. Pencemaran ini di
sebabkan oleh limbah, terutama dari kawasan industri. Pencemaran yang paling
dikhawatirkan adalah penggunaan bahan kimia yang berbahaya seperti industri
pestisida dan timbulnya limbsh B3 (bahan racun berbahaya) dari kawasan
industri. Apabila keadaan ini terus-menerus berlangsung maka akan timbul
permasalahan yang baru, yang dapat berakibat fatal pada lingkungan khususnya
manusia. Bukan hanya kemiskinan yang ditimbulkan namun juga tingkat kematian
yang akan semakin meningkat, akibat dari peurunan fungsi SDA.
-Meningkatnya
lapisan gas CO2 dan kenaikan suhu bumi
Akibat adanya efek rumah kaca, menyebabkan lapisan gas
CO2 menebal di atmosfer bumi. Gas ini berasal dari pengunaan energi
minyak,batubara, dan gas. Panasnya gas yang menyelimuti bumi bisa berakibat
meningkatnya suhu bumi atau perubahan iklim. Oleh karen aitu, bumi menjadi
sangat panas, dan hal tersebut dapat menimbulkan kebakaran hutan di Indonesia,
karena notabene Indonesia banyak terdapat hutan. Akibat dari kebakaran hutan
tentu saja sangat berdampak pada lingkungan, pencemaran udara, serta semakin
menipisnya SDA, khususnya hutan di Indonesia.
-Adanya hujan asam
Industri
Khususnya pengeboran logam, pembangkit listrik batu bara dan penggunaan energi
minyak, batu bara dan gas telah mengeluarkan berton-ton SO2, NO2 dan CO2. hal
ini akan berakibat turun hujan asam . air hujan dengan kadar keasaman yang
tinggi akan merusak hutan, berkaratnya benda-benda logam (jembatan, dan rel
kerata api). Bahkan kerusakan pada bangunan dari beton dan marmer menjadi cepat
rusak.
-Lubang lapisan
ozon
Lapisan tipis ozon pada ketinggian 30 km di atas bumi
makin menipis. Bahkan di beberapa tempat telah terjadi kerusakan /berlubang.
Padahal lapisan ozon berfungsi menahan 99% dari radiasi sinar ultra violet yang
berbahaya bagi kehidupan. Lapisan ozon ini rusak karena bahan kimia, gas
penyemprot minyak wangi, dan mesin pendingin. Akibat rusaknya lapisan ozon dapat
menimbulkan kanker kulit, kerusakan mata dan kerusakan tanaman budidaya.
Seperti akibat yang lain dari kemajuan iptek, misalnya pada kerusakan tanaman
budidaya, akibat dari hal ini maka pemilik darri tanaman tersebit akan merugi,
mau tidak mau apabila tidak mempunyai solusinya akan menjadi miskin.
-Adanya bencana
banjir
Bencana banjir terjadi karena ulah manusia yang tidak
peduli dengan kelestarian lingkungan. Hanya karena ingin mengejar keuntungan,
manusia melakukan penebangan hutan tanpa terkendali. Demi kepentingan bisnis,
daerah-daerah jalur hijau berubah menjadi berbagai bangunan. Akibat paling
fatal dari bencana banjir adalah kemiskinan. Hal ini jelas karena banyak korban
banjir yang dulunya mempunyai pekerjaan dan tempat tinggal untuk menghidupi
anggota keluarga, menjadi rusak bahkan hanyut karena banjir.
Ø Khawatiran
Manusia Terhadap Persenjataan Kimia Dan Nuklir.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Perkembangan iptek tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan persenjataan canggih, termasuk senjata kimia dan nuklir. Hal ini dapat membahayakan kehidupan manusia. Contoh nyata adalah perang Irak dengan AS, yang banyak menggunakan kecanggihan teknologi niklir. Akibatnya banyak jatuh korban, bukan hanya menjadi miskin tetapi tewas akibat perang yang terjadi.
Ø Kriminalitas,
Kenakalan Remaja.
Perkembangan dan penerapan iptek telah mendorong terjadinya globalisasi. Dengan
berbagai media, setiap orang termasuk para remaja mudah terkena pengaruh nilai
budayalain, termasuk tingkah laku kekerasan. Media massa dan terutama televisi
disebut-sebut sebagai salah satu media yang besar pengaruhnya, khususnya bagi
remaja dan manusia pada umumnya. Muncullah kenakalan remaja, antara lain karena
adanya pengaruh dari luar melalui media massa termasuk film-film di televisi.
Begitu juga dengan berbagai bentuk kriminalitas yang terjadi, juga akibat dari
pengaruh media massa.
Ø Kriminalitas,
Pengangguran dan Kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan.
Akibat dari berkembangnya iptek dalam penerapannya di berbagai bidang, salah satunya bidang industri, adalah kriminalitas dan pengangguran, yang akan berujung pada masalah kemiskinan. Ketiga masalah tersebut sangat erat kaitannya dan saling berhubungan. Sebelum sektor industri memanfaatkan dan menerapkan teknologi, banyak tenaga manusia yang dibutuhkan. Tetapi setelah memanfaatkan dan menerapkan teknologi dalam kegiatan industri, maka industri lebuh banyak menggunakan mesin-mesin canggih daripada tenaga manusia. Maka terjadi PHK besar-besaran, akibatnya banyak pengangguran, dari banyaknya pengangguran akan timbul masalah kemiskinan.
C. Syarat-syarat ilmu:
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan
ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Ilmu harus memiliki objek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang
dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga
disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan
terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara
tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani
“Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode
tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu
harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga
membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan
mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu
yang ketiga.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum
(tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal
merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar
ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat
universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
D.Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan
hal-hal yang biasa untuk dipunyaiseperti makanan , pakaian , tempat berlindung
dan air minum, hal-hal ini berhubungan eratdengan kualitas hidup . Kemiskinan
kadang juga berarti tidak adanya akses terhadap pendidikandan pekerjaan yang
mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yanglayak sebagai
warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang
memahamiistilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moraldan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari
sudut ilmiah yang telah mapan. Istilah”negara berkembang” biasanya digunakan
untuk merujuk kepada negara-negara yang “miskin.”
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk
problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya pada negara-negara
yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang
ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian
dan tempat berteduh. Atau dengan pendapat lain, yaitu adanya suatu tingkat
kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan
standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Kemiskinan bukanlah suatu yang terwujud dengan sendiri
terlepas dari aspek-aspek lainnya, tetapi kemiskinan itu terwujud sebagai hasil
interaksi antara berbagai aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Terutama
aspek sosial dan aspek ekonomi. Aspek sosial adalah adanya ketidaksamaan sosial
di antara sesama warga masyarakat yang bersangkutan, seperti perbedaan suku
bangsa, ras, kelamin, usia yang bersumber dari corak sistem pelapisan yang ada
dalam masyarakat. Sedangkan aspek ekonomi adalah adanya ketidaksamaan di antara
sesama warga masyarakat dalam hak dan kewajiban yang berkenaan dengan
pengalokasian sumber-sumber daya ekonomi.
Sementara itu klasifikasi atau penggolongan seseorang
atau masyarakat dikatakan miskin ditetapkan dengan menggunakan tolak ukur
utama, yaitu :Tingkat pendapatan. Misalkan saja di Indonesia, tingkat
pendapatan digunakan ukuran kerja waktu sebulan. Dengan adanya tolak ukur ini,
maka jumlah dan siapa yang tergolong dalam orang miskin dapat diketahui. Atau
dengan menggunakan batas minimal jumlah kalori yang dikonsumsi, yang diambil
persamaannya dalam kg beras.
Kebutuhan relatif per keluarga. Dibuat berdasarkan
atas kebutuhan minimal yang harus dipenuhi dalam sebuah keluarga agar dapat
melangsungkan kehidupannya secara sederhana tetapi memadai sebagai warga masyarakat
yang layak.
Jika dikaitkan dengan kemakmuran, maka ada dua
persepsi masyarakat yang cukup berlawanan tentang hal ini. Persepsi pertama
adalah yang berpikir rasional dan eksak. Bahwa kemakmuran seseorang diukur
dengan jumlah serta nilai bahan-bahan dan barang-barang yang dimiliki atau
dikuasai untuk memelihara dan menikmati hidupnya.
Gambar 2.3 Kemiskinan
Semakin banyak
jumlah dan makin tinggi nilainya, maka akan makin tinggi taraf kemakmuran
hidupnya. Sedangkan persepsi kedua adalah pandangan masyarakat umum, terutama
pedesaan. Mereka beranggapan bahwa kemakmuran tidaklah berbeda dengan
kebahagiaan. Seseorang akan merasa makmur bila sudah ada keserasian antara
keinginan-keinginan dan keadaan materil atau sosial yang dimiliki atau
dikuasainya. Karenanya mereka selalu berusaha untuk menyeimbangkan antara
keinginan dan keadaan materinya.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat dikategorikan ke dalam 3 kelompok,
yaitu :
Ø Kemiskinan yang disebabkan
aspek badaniah dan mental seseorang. Pada aspek badaniah, biasanya orang
tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
Ø Kemiskinan yang disebabkan
oleh bencana alam. Biasanya pihak pemerintah menempuh dua cara, yaitu memberi
pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan mentransmigrasikan ke
tempat hidup yang lebih layak.
Ø Kemiskinan buatan atau
kemiskinan struktural. Selain disebabkan oleh keadaan pasrah pada kemiskinan
dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena struktur ekonomi,
sosial dan politik.
Usaha memerangi
kemiskinan dapat dilakukan dengan cara memberikan pekerjaan dan memberikan
pendapatan yang layak kepada orang-orang miskin. Karena dengan cara ini bukan
hanya tingkat pendapatan yang dinaikkan, tetapi harga diri sebagai manusia dan
sebagai warga masyarakat dapat dinaikkan seperti warga lainnya. Dengan lapangan
kerja dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan merangsang
berbagai kegiatan-kegiatan di sektor ekonomi lainnya.
E. Ciri – Ciri Kemiskinan
1. Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti
tanah, modal, ketrampilan.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset
produksi dengan kekuatan sendiri , seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua
modal usaha.
3. Tingkat pendidikan
rendah, tidak sampai tamat SD.
4. Kebanyakan tinggal di
desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di
kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Kemiskinan dapat dikatagorikan
3 Unsur :
a. Disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang
b. Disebabkan oleh bencana alam
c. Kemiskinan buatan : kemiskinan yang timbul oleh dan
dari struktur-struktur buatan manusia, baik struktur ekonomi, politik, sosial
maupun kultural
F. Pengaruh IPTEK
dengan Kemiskinan
Bagaimana ilmu pengetahuan (ekonomi) dan teknologi
memanfaatkan sumber daya alam untuk membasmi kemiskinan. Alokasi serta kualitas
sumber daya alamnya. Dilihat dari sektor pertanian berdasarkan memanfaatkan
sumber daya alam, Tingkat produktivitas yang rendah disebabkan oleh jumlah
pekerja di sektor tersebut terlalu banyak, sedangkan tanah, kapital, dan
teknologi terbatas serta tingkat pendidikan petani yang rata-ratanya sangat
rendah.
Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber
daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Untuk itu diperlukan
program-program pelatihan ketrampilan dalam pemahaman berbasis IPTEK. Juga
kurangnya kegiatan-kegiatan/fasilitas lapangan kerja di luar bidang pertanian.
Solusinya melaksanakan 78 jalur pemerataan yang meliputi : pemerataan pembagian
pendapatan, penyebaran pembangunan di seluruh daerah, kesempatan memperoleh
pendidikan, kesehatan, dan kesempatan kerja.
Ilmu pengetahuan sangatlah berguna bagi kita semua.
Hal yang bersifat negatif maupun positif tidak terlepas dari segala sesuatu,
begitu pula dengan IPTEK. Teknologi akan dapat berguna jika dimanfaatkan dengan
baik. IPTEK tentunya dapat memotivasi masyarakat untuk lebih maju lagi. Karena
iptek sungguh sangat menarik perhatian. Perkembangan yang terjadi sekarang ini
dapat menjadikan masyarakat memiliki pandangan atau wawasan yang lebih luas.
Iptek berkembang dengan sendirinya tentunya dengan dikembangkan oleh
orang-orang yang berpengalaman.
IPTEK pula tidak terlepas dari kemiskinan dan
kemiskinan tidak telepas pula dari kehidupan masyarakat. Kemiskinan dalam
bidang ekonomi selalu menjadi kendala di negara-negara berkembang. Sangat sulit
negara untuk memberantas kemiskinan. Sebenarnya jika kita semua memanfaatkan
iptek maka kita semua dapat memberantas kemiskinan yang ada. Tidak akan ada
lagi pengamen, pengemis, dan pekerjaan yang lainnya yang tidak layak
terjadi.Kemiskinan terjadi karena rendahnya ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pendidikan yang rendah. Semua dapat teratasi dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan tekat yang kuat kita akan dapat mencapai
kesejahteraan. Untuk mencapai kesejahteraan tidaklah diukur dengan harta benda
yang kita miliki, kedudukan, dan kekuasaan tetapi dengan niat yang tulus dan
keinginan yang besar untuk mendapatkan titik tertinggi.
G. Hubungan antara Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki
kaitan struktur yang jelas. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi
kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan
teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan
pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses
produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi
merupakan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya,
keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu
pengetahuan, teknologi dan kemiskinan memiliki kaitan struktur yang jelas. Ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam
peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk
mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan
sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang
berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling
berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi
mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya,
keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya
membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika
manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika
(kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap
penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap
sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan
ajaran agama.
Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah
buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari
struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan
teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh
struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber
kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem
atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu
pengetahuan dan teknologi.
B Saran
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
kehidupan sehari-hari harus memperhatikan banyak hal sehingga dapat betul-betul
bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa menimbulkan dampak yang begitu
berbahaya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab8-ilmu_pengetahuan_teknologi_dan_kemiskinan.pdf
[1] Ahmadi, Abu.
Drs., Ilmu Sosial Dasar, Rineke Cipta, Jakarta, 2003.
[2] Artikel non-personal, Kemiskinan, (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan, diakses 3 Januari 2013.
[3] Artikel non-personal, Pengaruh IPTEK Terhadap
Kemiskinan, (Online) http://jasmerah-historia.blogspot.com/2010/01/pengaruh-iptek-terhadap-kemiskinan.html, diakses 3 Januari 2013.
[4] Portgas, Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan,
(Online)http://dscene.blogspot.com/2012/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan.html, diakses 2 Januari 2013.
[5] Sari Kusuma, IPTEK dan Kemiskinan,
(Online)http://nengsary.wordpress.com/2011/01/09/iptek-dan-kemiskinan/, diakses 2 Januari 2013.